Tekhnik Dan Prinsip Latihan

Senin, 18 Mei 2009

Pada semua cabang olahraga seorang pelatih sangat dibutuhkan oleh setiap atlitnya, untuk membimbing mereka meraih prestasi yang tinggi. Bila seorang atlit tidak mendapatkan bimbingan dan pengawasan dari pelatih, para atlit akan mendapatkan kesulitan.
Untuk mencapai prestasi yang tinggi dan gemilang, seorang atlet harus mampu menyerap materi latihan yang diberikan oleh seorang pelatih dan pelatih pun harus mengetahui materi latihan apa yang cocok untuk diberikan kepada atlet tersebut. Dari mulai teknik, taktik, kondisi fisik, maupun latihan mental sesuai dengan cabang olahraga yang dilatihnya.
Seorang pelatih dituntut harus menguasai sebanyak-banyaknya ilmu mengenai variasi latihan yang dari cabgang olahraga yang dilatihnya, serta ilmu-ilmu lain yang menunjang dalam proses pelatihannya. Program latihan yang diberikan oleh seorang pelatih harus selalu mengikuti perkembangan.
Banyak hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pelatih. Pelatih diharapkan dapat memberikan bimbingan yang baik sehingga atlit-atlit yang dibinanya mendapatkan prestasi yang tinggi.

II. PRINSIP-PRINSIP LATIHAN
Keseriusan dan dedikasi program latihan adalah pentingbagi individu untuk mengembangkan tingkat respon otot. Untuk mengembangkan dan menggunakan tahap latihan yang tepat bagi respon otot, kita dapat mempelajari prinsip latihan dibawah ini,
a. Kesiapan
Kesiapan fisik dimulai ketika kita mengemukakan tujuan kita kepada pelatih, pendidik dan dokter, kemudian mendapat izin untuk memulai program latihan tertentu.
Kesiapan psikologis dimulai ketika individu, pelatih, pendidik dan dokter sepenuhnya mengerti sasaran yang dikehendaki, program latihan dan percobaan yang berat dan tekanan emosi akan dilibatkan.
b. Kekhususan
Latihan yang mengembangkan otot-otot tertentu yang aktif dan memiliki efek tertentu pada bagian otot. Tipe-tipe tertentu dalam latihan akan membentuk manfaat latihan tertentu pula.
c. Keteraturan
Latihan-latihan harus dilakukan dengan suatu dasar permulaan yang teraturdan diakhiri pada waktu yang sama tiap session. Latihan ini mempunyai manfaat yang sama baik fisik maupun psikologis yang maksimal untuk memperoleh kesempatan istirahat yang sesuai dan bersiap-siap untuk sesi latihan berikutnya.
d. Frekuensi
Rasa sakit otot yang berlebihan, kelelahan yang ekstrim dan kesiapan psikologis yang tidak tepat adalah indikasi kuat bahwa frekuensi latihan terlalu berlebihan.
e. Penyesuaian
Melalui proses penyesuaian dalam menjaga kondisi tingkat efisiensi tubuh, untuk langsung menambah beban kuncinya adalah untuk maju terus dan siap melewati rintangan. Adakalanya dianjurkan untuk mengambil waktu istirahat lebih banyak atau kembali dan meninjau lagi pokok program latihan dengan intensitas lebih rendah..
f. Beban Latihan
Peningkatan intensitas beban dari suatu latihan untuk mendorong ke tahap yang lebih tinggi dari penyesuaian otot, disebut beban latihan.
g. Ukuran
Apakah dilakukan dengan alat canggih atau dengan grafik pencatatan sederhana yang menampilkan kemajuan-kemajuan. Suatu ukuran yang seksama (akurat) adalah sangat bermanfaat bagi individu, pelatih, pendidik atau dokter dalam berbagai segi.

III. LATIHAN
Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga semakin hari jumlah beban latihannya semakin bertambah.
Sistematis adalah terencana dan terprogram menurut jadwal, pola dari yang paling mudah ke yang paling sukar atau latihan secara teratur. Berulang-ulang maksud dan tujuannya agar gerakan-gerakan yang pada awal mulanya sukar dilakukan menjadi semakin mudah.
Tujuan utama dari latihan dalam olahraga adalah untuk membantu atlit dalam meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Untuk memenuhi kebutuhan fisik dalam latihan terdapat beberapa aspek atau unsure fisik yang harus kita perhatikan, diantaranya:
a. Daya Tahan (Endurance)
Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang dapat berlatih untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan latihan.
Cara melatihnya :
Lari jarak jauh, Renang jarak jauh, Lari lintas alam, Interval training, Fartlek.
b. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan (Strenght) adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan / kekuatan terhadap sesuatu tahanan.

Cara melatihnya :
Mengangkat, Menarik atau Mendorong suatu beban.
c. Kecepatan (Speed)
Kecepatan adalah suatu kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang singkat, atau kemampuan untuk menempuh jarak dalam waktu yang cepat.
Cara melatihnya :
Lari sprint, lari akselerasi, lari naik bukit, lari turun bukit.
d. Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat, pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran dalam posisi.
Cara melatihnya :
Lari bolak-balik, Lari zig-zag, Squat thrust.
e. Kelenturan (Flexibility)
Kelenturan adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang gerak sendi.
Cara melatihnya :
Peregangan dinamis, peregangan statsis, peregangan pasif.
f. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan system neuro muscular kita dalam keadaan statis atau mengontrol system neuro muscular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kita bergerak.
Cara melatihnya :
Berdiri dengan satu kaki diatas papan balok, Sikap lilin, Badan membungkuk dengan mengangkat satu kaki pandangan ke depan.
g. Kuat dan Cepat (Power)
Power adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan ialah kemampuan otot untuk mengerahkan atau mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat.
Cara melatihnya :
Weight training (latihan beban)
h. Reaksi (Reaction)
Waktu antara pemberian rangsangan (sistematis) dengan gerakan pertama.
Cara melatihnya :
Melakukan gerakan secara berulang – ulang.
i. Daya ledak (Explosive Power)
Daya ledak adalah banyaknya kerja yang dilakuykan dalam satuan waktu tertentu, dapat juga dikatakan daya ledak/power ialah besarnya kekuatan yang dikerahkan dengan kecepatan.
Cara melatihnya :
Dengan melakukan gerakan-gerakan bahan materi sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan secara sistematis.
j. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks. Menurut Broer dan Zernicke (1979) adalah perpaduan beberapa fungsi otot secara tepat dan seimbang menjadi suatu pola gerak.
Cara melatihnya :
Mencoba berbagai macam variasi gerak dalam satu cabang olahraga.
k. Akurasi (Acuration)
Akurasi adalah kemampuan atlit untuk melakukan suatu gerakan atau kemampuan untuk mengubah posisi tubuh dengan tepat dan terarah.
Cara melatihnya :
Dengan melakukan gerak berulang-ulang secara sistematis.

0 komentar:

Posting Komentar

 
powered by Blogger